skin kampung indian: Jasa-Jasa Walikota Bandung Jaman Belanda

Jasa-Jasa Walikota Bandung Jaman Belanda



walikota bandung
BERTUS COOPS WALIKOTA BANDUNG KE-1

'Old Soldier never die,they only fade away'( Prajurit tua tak akan mati,mereka hanya undur).
Ungkapan dalam Bahasa Inggris terkenal yang menggambarkan para pejuang tua yang tak kenal lelah. mengabdikan diri melebihi tugas dan kewajiban yang diembannya,untuk kemudian undur karena umur.

Pejuang tua semacam ini,kita temukan di Bandung tempo doeloe. Ia adalah Burgemeestes(Walikota)van Bandung yang pertama.Nama beliau Meneer B.Coops yang menjadi Walikota Bandoeng selama 15 tahun(1913-1928).

Sebelum menjadi Walikota Bandoeng Tuan B.Coop pernah menjadi Pelaut,kemudian jadi Prajurit kelas 3 pada Resimen Infanteri Pegunungan dari KNIL. Pernah juga menjadi anggota Polisi "Oude Schout",dan terakhir pada tahun 1914 ia pensiun dengan pangkat 
'Oud Adjunct Hoofd commissaris van Politji'.

Tatkala memangku jabatan sebagai Walikota Bandoeng,Tuan B.Coops telah tua bangka..! untuk membuktikan kepada warga Kota bahwa dirinya tetap fit dan still going strong ' maka pada hari ulang tahunnya yang ke 80 tahun,B.Coops jalan kaki dari Bandung menuju puncak Gunung Papandayan untuk merayakan hari jadinya.

Tepat pukul 24 malam,tatkala Walikota B.Coops berusia 4.160 minggu lebih 1 hari,9 jam,12 menit ia sampai dipuncak Papandayan,ratusan warga kota yang menunggu menyambutnya,dengan gegap gempita.

'Hallo goeden morgen mijnheer Coops,hoe gaat t met U ...? sapa pemuka masyarakat Bandung di atas gunung.
Walikota B.Cooops terkenal ramah,peka dan tanggap akan keinginan warga kotanya.
Paman B.Coops mengurus Kota Bandung seperti ia mengurus halaman rumahnya sendiri,kata tuan Hoogland wartawan di Kota ini. Ia mengetahui lika-liku kota Kota Bandung. Tiap pagi sarapan koran. Untuk mengetahui kritik dan keluhan masyarakatnya.

Sekitar tahun 1922,seorang murid M.U.L.O (SLP)mengalami kecelakaan diturunan jalan Tamansari (Depan Unisba Sekarang). Rem sepedanya 'blong' . Dengan kecepatan tinggi sepeda meluncur dan membentur sebuah Monumen Pahlawan Penerbang Engelbert van Bevervoorde yang terletak ditengah simpang jalan Wastukancana Tamansari sekarang, dan....meninggal.
Mendapat laporan kejadian ini,langsung Walikota B.Coops memerintahkan membongkar Monumen Kapitein Elgerbert,untuk dialihkan ke pinggir jalan.

"Biar monumen pahlawan,tapi ia tidak berhak mencabut nyawa seorang anak", begitu kata Walikota B.Coops yang gesit bertindak.

Pengganti Walikota B.Coops adalah Ir.J.E.A. von Wolzogen Kuhr,seorang Mahaguru dari Technishe Hoogeschool Bandung.
Terpilihnya seorang dari dosen 'TH' sebagai Walikota Bandung pada periode 1928-1934,memang tepat sekali. The right man and the right place..! Sebab pada masa itu Kota Bandung lagi giat-giatnya membangun.

Pada masa jabatan Burgemeester Wolzogen Kuhr inilah,Bandung mulai melaksanakn rancangan kota-kotanya, sehingga menemui bentuknya seperti parijs van Java, yang beken.

Untuk mengabdikan jasa-jasa kedua pendahulu Walikota Bandung
itu,dua ruas jalan di Bandung dinamakan Burgemeester Coopsweg (Jalan Pajajaran sekarang)dan Burgemeester Kuhrweg (jalan Purnawarman sekarang) Masih banyak peluang tersedia bagi Walikota Bandung kemudian,untuk mempersembahkan karya besar yang bisa dicatat dengan tinta emas dalam untaian Sejarah Kota Bandung masa mendatang. 

Sumber:Wajah Bandung tempo Doeloe.Haryoto Kunto



 
DIJUAL BUKU-BUKU LAWAS ... !!!