SEJARAH GEDUNG MERDEKA
Gedung Merdeka di jalan Asia-Afrika Bandung Indonesia, adalah
bersejarah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat
Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Kini gedung ini digunakan
sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto
Konferensi Asia-Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-
Blok pertama yang pernah digelar disini tahun 1955.
ARSITEKTUR BANGUNAN Bangunan ini dirancang pada tahun 1926
oleh Van Galen Last dan CP/ Wolff Schoemaker.Keduanya adalah
Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi),
yaitu ITB sekarang, dua arsitektur Belanda yang terkenal pada
masa itu,Gedung ini kental sekali dengan nuansaart deco dan
gedung megah ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari
marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan-ruangan tempat
minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout,
sedangkan untuk penerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal
yang tergantung gemerlapan. Gedung ini menempati areal seluas
7.500 m2.
oleh Van Galen Last dan CP/ Wolff Schoemaker.Keduanya adalah
Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi),
yaitu ITB sekarang, dua arsitektur Belanda yang terkenal pada
masa itu,Gedung ini kental sekali dengan nuansaart deco dan
gedung megah ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari
marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan-ruangan tempat
minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout,
sedangkan untuk penerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal
yang tergantung gemerlapan. Gedung ini menempati areal seluas
7.500 m2.
SEJARAH GEDUNG
Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1895 dan
dinamakanSocieteit Concordia,dan pada tahun 1926 bangunan ini
direnovasi seluruhnya oleh Wolff Schoemacher Aalbers dan Van
Gallen. Gedung Sociƫteit Concordia dipergunakan sebagai tempat
rekreasi dan sosialisasi oleh sekelompok masyarakat Belanda
yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah
para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan
kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam
hari, gedung ini dipenuhiatau oleh mereka untuk berdansa,
menontonpertunjukan kesenian, makan malam.
Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman
dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.
Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas
pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu
itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia.
Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950)
yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara
Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan
lagi sebagai gedung pertemuan umum.disini biasa diselenggarakan
pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum
lainnya.
Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang
menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika,
maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi
tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat
pertemuan yang paling besar dan paling megah di Kota Bandung
Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota
Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di kota ini,
yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger.
dinamakanSocieteit Concordia,dan pada tahun 1926 bangunan ini
direnovasi seluruhnya oleh Wolff Schoemacher Aalbers dan Van
Gallen. Gedung Sociƫteit Concordia dipergunakan sebagai tempat
rekreasi dan sosialisasi oleh sekelompok masyarakat Belanda
yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah
para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan
kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam
hari, gedung ini dipenuhiatau oleh mereka untuk berdansa,
menontonpertunjukan kesenian, makan malam.
Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman
dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.
Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas
pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu
itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia.
Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950)
yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara
Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan
lagi sebagai gedung pertemuan umum.disini biasa diselenggarakan
pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum
lainnya.
Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang
menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika,
maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi
tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat
pertemuan yang paling besar dan paling megah di Kota Bandung
Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota
Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di kota ini,
yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger.