skin kampung indian: Sado dan Delman Dari Masa ke Masa

Sado dan Delman Dari Masa ke Masa



Bandung
DELMAN TEMPO DULU

Kereta kuda (delman,sado,andong,bendi.keretek) sekarang telah mulai pudar. Sebagian sudah menjadi " Jimat " (siji-dirumat) atau pusaka di museum. Di Bandung kendaraan berkuda merupakan pemandangan langka. Dari beberapa angka ststistik bisa diketahui,jumlah delman dan keretek di Bandung yang semakin hari semakin berkurang.
Jadi bisa diramalkan,bahwa sebentar lagi delman dan keretek bakal hilang dari Kota Bandung. Mungkin generasi muda mendatang bakal mengenal nama kendaraan itu hanya dari lirik lagu saja seperti  : " Pada hari minggu ku turut ayah ke kota,naik delman istimewa ku duduk dimuka... dst...

Atau lagu " Berbendi-bendi ke Sungai Tanang. Aduhai sayang... dst. tapi apa boleh buat,semua akan berlalu.
Yang penting diingat,kereta berkuda yang hemat energi,tidak mengeluarkan asap penyebab polusi udara dan tai kudanya bisa dibuat pupuk bunga itu,mulai populer di Kota Bandung tatkala rezim Pieter Sitjoff jadi pengelola kota.

Seperti telah diketahui dari uraian cerita di depan, " Vereeninging tot nut van bandoeng en Omstreken " di bawah pimpinan Asisten Residen Priangan Pieter Sitjoff,banyak sekali andilnya dalam membangun,merias dan membenahi bangunan fisik kota. Juga meningkatkan kesejahteraan warga kotanya.



DIJUAL BUKU-BUKU LAWAS ... !!!