skin kampung indian: Sejarah Tasikmalaya

Sejarah Tasikmalaya


masjid tenjolaya tempo dulu
Masjid Manonjaya 1880-Tasikmalaya tempo doeloe

"Kabupaten Tasikmalaya merupakan penggantian nama dari Kabupaten Sukapura. Hari jadi kota Tasikmalaya ditetapkan berdasarkan ditemukannya Prasasti Gegerhanjuang di kaki Gunung Galunggung pada tanggal 21 Agustus 1111 Masaehi ".

    Sejarah Singkat

Berdasarkan catatan sejarah yang terdapat pada Prasasti Gegerhanjuang yang ditemukan di kaki Gunung Galunggung,hari jadi Kota Tasikmalaya jatuh pada tanggal 21 Agustus 1111 Masehi.

Pada abad ke VII sampai XII di Tasikmalaya diketahui adanya pemerintahan yang berbentuk Kebataraan,pusat pemerintahannya berada di sekitar Tawang atau Galunggung. Batara-Batara yang memerintah waktu itu ialah Sang Batara Sempak Waja,Batara Kuncung Putih,Batara Kawindu,Wastu Hayu,Hyang Ratu Galunggung. Pemerintahan Kebataraan ini,kenudian berubah menjadi kerajaan yang dikenal kerajaan Galunggung.

Diantara raja-rajanya adalah Batari Hyang Galunggung,Rakean Dermasiksa,Ratu Saunggalah,Prabu Ragasuci,Sang Lumahing Taman,Ratu Sembah Golek,Ratu Panyasongan,Sang Lumahing Gunung Raja.

Pada abad XV-XVI diketahui pemerintah yang ada di Tasikmalaya ini merupakan bawahan dari kerajaan Pajajaran,berpusat di Sukakerta. Diantara Raja-rajanya ialah Sri Gading Antek,Dalem Sukakerta atau Dalem Santawaon,Entol Wiraha,dan Wirawangsa.

Pada masa penjajahan Belanda,sekitar tahun 1641,berdirilah pemerintahan Sukapura (Sekarang-Sukaraja) dengan ibukotanya di Leuwiloa. Diperintah seorang Bupati Ki Ngabehi Wirawangsa,yang kemudian diteruskan Jaya Manggala,Anggadipa,Subamanggala H,Anggadipa II,R.T. Suryalaga,Anggadipa II. 

Ibukota Kabupaten ini sempat berpindah dari Leuwiloa ke Empang di Sukaraja,kemudian berpindah ke manonjaya. Tepat pada tanggal 1 Oktober 1901 Ibukota Kabupaten Sukapura di Manonjaya pindah ke Tasikmalaya. Kemudian nama Kabupaten diganti menjadi Tasikmalaya.

Pada masa setelah proklamasi kenerdekaan RI jabatan Bupati kabupaten Tasikmalaya berturut-turut dipegang oleh:
R.Abas Wilagasomantri (1949-1951),R. Priatna Kusumah (1951-1957)R.ipung Gandapraja (1957-1958)
Memed Supardireja (1958-1966).

(Sumber:Bunga Rampai Jawa-Barat.Musnipal Mashun 1991)


DIJUAL BUKU-BUKU LAWAS ... !!!