Javasche Bank |
Arsitektur Tradisional di Bandung Tempo Dulu
Bangsa Belanda melahirkan seorang arsitek
kenamaan Hendrik Petrus Berlage(1858-1934). Di Indonesia,Berlage
memiliki murid dan pengagum,yaitu: Moojen,Ed Cuypers dan Ir.Maclaine
Pont. ketiga Arsitek Belanda inilah yang berhasil memadukan gaya arsitektur
Berlage dengan bentuk Arsitektur Tradisional Indonesia,dan sering disebut
sebagai "Indo-Europeeschen Arshitectuur Stijl".
Bangunan yang memiliki gaya essembling arsitektur Indo-Eropa ini,mudah dikenali ciri-cirinya. Sosok bangunan biasanya simetris,memiliki garis-garis vertikal dan horisontal yang kuat dalam skema arsitekturnya. Kontruksi bangunan disesuaikan dengan iklim tropis,terutama pada pengaturan ruang dalam upaya melindunginya dari pengaruh perubahan cuaca,sinar matahari dan hujan(Schomaker,1923).
Ukiran atau ornamen tradisional menghiasi interior maupun eksterior bangunan. Tidak lupa,di atas pintu-utama bangunan biasanya dihiasi pahatan wajah "Kala",sebagaiman kita dapati pada gedung Van Dorp( sekarang Gedung Landmark - Jl.Braga ) dan Bioskop Majestic di yang dibangun oleh Technisch Bueau " Soenda ",bangunan De Javasche Bank "oleh Arsitek Ed Cuypers dan Gedung Sate(Gouvernements Bedrijven) yang menilik denah dan sosok gedung utamanya telah meniru dan mewarisi keagungan Candi Borobudur.