SUKARNO DAN WAGIMAN SAHABAT NYA |
Sambungan dari sini
Fasalfah Jawa dalam pewayangan sangat berpengaruh dalam kehidupan Sukarno kecil. Suatu hari ia bertemu dengan Wagiman,seorang anak petani yang sangat miskin.
Karno sangat akrab dengan Wagiman. Apalagi mereka sama-sama pecinta wayang dan menggandrungi tokoh-tokohnya.
"Kenapa kamu miskin sekali, Man ?" Tanya Karno. "Pandawa juga kan miskin, Den." sahut Wagiman kalem.
"Tapi ia tidak compang-camping, seperti kamu."
Seketika wajah Wagiman terlihat berubah. Ia tampak murung. Kepalanya ditundukkan.
Karno terdiam sesaat. Ia teringat akan nasihat Bapak agar tidak merendahkan orang. Walaupun Bapak tidak pernah mengajarkan agama, seperti para ustad di surau sana,ia selalu mendidik batinnya agar menjalankan kebaikan.
"Biarlah,ya Man,baju boleh compang-camping,asalkan batin kita tidak morat-marit."
Wagiman tersenyum cerah mendengarnya.
Sukarno Dukun Cilik Dari Tulungagung BACA BERIKUTNYA >>
Wagiman tersenyum cerah mendengarnya.
Sukarno Dukun Cilik Dari Tulungagung BACA BERIKUTNYA >>