skin kampung indian: Sejarah Carita Pantun Prabu Siliwangi Bagian 2

Sejarah Carita Pantun Prabu Siliwangi
Bagian 2

 
banten tempo dulu
SEBUAH KELUARGA DI BANTEN TEMPO DULU

Cerita Pantun merupakan cerita rakyat,sebagai bagian dari folklore.
Sebagai folklore,CP itu hidup secara lisan sudah merupakan tradisi yaitu merupakan suatu cerita yang sudah lama hidup dalam masyarakat Sunda. Dalam kehidupan rakyat komponen penutur penting kedudukannya,sebab ialah pendukung aktifnya. 

Juru Pantun di samping pembawa cerita dan penabuh kecapi untuk mengiringi penceritaan adalah juga pelaksana upacara berupa pembawaan rajah (sejenis mantra),pembakaran kemenyan,dan penyuguh sesajen,yang mengawali pagelaran CP. Tentang juru pantun ada disebutkan dalam Cp 'Lutung Kasarung' pada waktu melukiskan perjalanan 'Lutung Kasarung'ke Kahyangan, sebagai berikut :

            " Cunduk kana cinta lagu
              patapan juru pantun
              lamun estu pangmantunna
              jadi kasugihannana "

Terjemahannya :

          "  Sampailah ke cinta lagu
             pertapaan juru pantun
             jika sungguh pemantunnya
             jadi pemantun sang ratu
             Jadilah kemakmuran "

'Pangmantun sang ratu' dapat berarti yang mengisahkan 'sang ratu' dapat pula berarti 'juru pantun sang ratu',mungkin dapat dianggap mengisyaratkan adanya tukang pantun di keraton pada masa lalu. Akan tetapi pada saaat sekarang,tukang pantun justru terdapat dikampung-kampung dalam masyrakat pedesaan,dan masyarakat itu pula lah yang menjadi pendukung utamanya.

Menurut jenis karangannya,CP adalah kisahan,dalam hal ini kisahan rekaan. Itu secara keseluruhan, di dalamnya terkandung juga deskripsi dan dialog. Deskripsi merupakan bagian yang paling sering digunakan dan jika di jumlahkan mungkin paling panjang.

Dalam kisahan ini diceritakan para pelaku,umumnya manusia dari lingkungan keraton keraton Pajajaran atau lainnya,dan disamping itu juga pelaku yang berupa makhluk kayangan,raksasa,dan binatang .

Latar cerita adalah dunia manusia,yang dalam CP disebut 'Buana Pancatengah'(?),yang dihubungkan dengan dunia atas yang disebut Kahyangan.Peristiwa yang terjadi umumnya adalah peristiwa manusia di 'Buana Pancatengah',yang ada pula hubungannya dengan peristiwa kahyangan. Bersambung ke bagian 3 BACA BERIKUTNYA >>