Khasanah Cp (Carita Pantun) cukup besar. Setiap CP itu sendiri adalah cerita yang panjang dan bernilai sastra. Disamping mengandung survival dari lingkungan kehidupan masa lalu. Sampai sekarang ini belum diketahui berapa banyaknya CP itu.,tetapi dari apa yang tercatat,jumlahnya lebig dari 75 buah. Pastilah banyak CP juga CP yang sudah punah karena tidak diceritakan lagi oleh 'KI Juru Pantun'. Berkurangnya kesempatan mantun,akibat masyarakat semakin kurang berminant menanggap pantun,Pada masa sekarang juru pantun umumnya berusia lanjut sedangkan pangkaderan boleh dikat tidak ada.
Di antara CP yang sempat tercatat,adalah CP yang berkenaan dengan 'Siliwangi ?'. Dalam 'Sanghyang Siksa Kanda ng Kareasian ' memanglah ada disebut judul CP 'Siliwangi',seperti dikemukakan oleh /dalam naskah itu: Hayang nyaho di pantun : Langgalarang,banyak Catra,Siliwangi,Haturwangi;prepantun tanya(bila ingin tahu tentang pantun 'Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi,Haturwangi,tanyalah juru pantun).
Sungguh menimbulkan penasaran,bagaimana isi CP Siliwangi tersebut. Rasa penasaran itu tidak terpuaskan,sebab CP yang judulnya demikian selama ini tidaklah ditemukan dibawakan oleh juru pantun. Sedikit terobati, pada waktu juru Pantun Usup dari Cariu,Bogor,membawakan CP Siliwangi (direkam oleh proyek Sundanologi,Maret 1985). Apakah isinya sama dengan CP yang terdapat dalam naskah itu,belumlah jelas dan belumlah dapat kita pastikan. Pada sebagian CP yang telah dicatat. Prabu Siliwangi tidaklah dikisahkan sejak masa kecilnya sampai kepada kewafatannya.
Yang kita temukan adalah setelah naik tahta,sehingga dalam cerita sudah tidak lagi berperan sebagai satria aktif di lapangan,melainkan sebagai tempat mengabdi,yang memberikan perintah dan keputusan. Peranan dilapangan ada anak-anakny,atau malah pada keturunan-keturunannya kemudian.
Dalam makalah ini akan
dicoba mengemukakan hal-hal yang tergambar dalam CP,bagaimana Prabu Siliwangi
sebagai pelaku cerita dilukiskan,dan apa amanat yang terkandung dalam CP.