skin kampung indian: Kaset Lawas Koes Bersaudara

Kaset Lawas Koes Bersaudara



KOES BERSAUDARA 
PRODUKSI :
DISCO RECORDS

TRACKLISTING 

 SIDE 1 :
* MENGAPA HARI TELAH GELAP
* UNTUKMU
* BUNGA RINDU  
* LAGU SENDIRI 
* VOOR MAN
* HARI INI 
* THREE LITTLE WORDS 
* TO THE GOLLED THE GUILTIES 
* APA SADJA     
* BINTANG MARS
* POORCLOWN

SIDE B :
* UNTUK AJAH DAN IBU
* LONTJENG JANG KETJIL
* RASA HATIKU
* DJADIKANLAH AKU DOMBAMU
* AKU BERDJANDJI
* BIDADARI
* BALADA KAMAR 18
* BIARLAH KAMU TETAP DISINI
* THE LAND OF EVER GREEN
* THE OLD MAN
* IS STILL  FOR GIVENESS
* MANA HATIMU




KOES BERSAUDARA 1960 - 1963

 JOHN KOESWOYO  - KOESDJONO
TONY KOESWOYO  - KOESTONO
YON  KOESWOYO  - KOESJONO
YOK  KOESWOYO  - KOESROJO
 NOMO KOESWOYO  - KOESNOMO)



KOES BERSAUDARA 1963 - 1968

* TONY KOESWOYO
* YON  KOESWOYO
* YOK  KOESWOYO
* NOMO KOESWOYO

  

 

 

 

DARI KOES BERSAUDARA MENJADI KOES PLUS

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.

Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia.Piringan Hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” ciptaan mereka.


DIJUAL BUKU-BUKU LAWAS ... !!!