Carita pantun(CP).
Dalam 'sastra lisan Sunda' terdapat
sekelompok cerita biasa dituturkan oleh juru pantun pada pagelaran khusus yang
disebut 'mantun',yang waktunya semalam suntuk. Cerita demikian itu disebut
'Carita Pantun'(selanjutnya disingkat CP). Umumnya,cerita tersebut mengisahkan
raja-raja Pajajaran atau keturunannya. Terdapat juga cerita yang isinya diluar itu,tetapi
tidak banyak. Begitu pula terdapat CP yang dalam bentuk naskah.
Contoh CP yang bukan mengisahkan pelaku dari lingkungan kerajaan Pajajaran serta dalam bentuk tulis adalah 'Pantun Ramayana',naskah dari abad ke16 (Norduyn,1971).
Contoh CP yang bukan mengisahkan pelaku dari lingkungan kerajaan Pajajaran serta dalam bentuk tulis adalah 'Pantun Ramayana',naskah dari abad ke16 (Norduyn,1971).
'Carita Pantun' termasuk kelompok cerita yang
sudah ada sejak lama. Dalam naskah Sunda lama yang ditulis pada 1518 yaitu
'Sanghyang Kanda ng Siksa Karesian (Suhamir,1961,Atja dan Sasmita,1981) sudah
disebut-sebut adanya Cp,dan kiranya pada masa itu CP sudah merupakan tradisi,mengingat
sudah merupakan suatu bentuk pendidikan informal yang disebut 'guru panggung'.
Jadi,jika demikian pada masa itu pun CP sudah berusia lama,dan sudah berfungsi di masyarakatnya. Hasan Mustafa mengemukakan bahwa CP adalah bentuk seni yang 'asli Sunda' (1913). Bersambung ke bagian 2 BACA BERIKUTNYA >>