KANTOR POS PERTAMA DI HINDIA-BELANDA
Kantorpos pertama didirikan di Batavia(Jakarta) oleh Gubernur "G.W. Baron van Imhoff" pada tgl 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.
Pengurus kantor pos tersebut terdiri dari dua
orang " postmeester " yang disumpah dan yang dibantu dengan dua orang
kerani (Klerk) yang disumpah pula. Termasuk pegawai Kantor Pos ini ialah
beberapa pengantarpos. Gaji kerani dan pengantar pos ini dibebankan kepada penerima-penerima surat.Untuk
penyerehan satu surat penerima harus membayar surat kelip,sedangkan untuk paket
pos 10 kelip. orang-orang yang dipandang miskin kalau menerima surat dibebaskan
dari pembayaran porto tersebut.
Setelah kantor pos Batavia didirikan,maka
empat tahun kemudian didirikan kantor pos di Semarang untuk mengadakan
perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat
pengiriman. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Krawang,Cirebon dan
Pekalongan.
Sesudah itu terdapat perhubungan pos yang
teratur antara Batavia ,Priangan dan Semarang dengan kerajaan-kerajaan
Surakarta dan Yogyakarta.
Dari sejarah pos semasa Kompeni(VOC) dapat
diteliti bahwa kata " kantor " yang dikenal sekarang berasal dari
kata "COMPTOIR" yang lama-kelamaan menjadi " kantoor
"(Belanda) yang dalam bahasa Indonesia manjadi "kantor".
Sedangkan kata "pos" berasal dari kata kerja Latin"Ponere"
yang berubah menjadi "posita" sebagai bentuk lampau. Kata
"posita" ini menjadi "posta" dalam bahasa
Itali,menjadi'Poste"dalam bahasa Perancis dan "post"
dalam basa Inggris,Belanda dan Jerman.
Istilah "pos comptoir" antara lain
nampak pula pada cap tanggal jaman pemerintahan "Daendels"yang
kemudian di Belandakan menjadi "Postkantoor" dan pada gilirannya
menjadi "kantorpos". *** UTUK ***
(Sumber:Sejarah Perposan.1980)